Berita

Emas Dekati Rekornya Saat Meningkatnya Spekulasi Pemangkasan Fed

Author : Rifan Financindo Berjangka in Berita

Emas naik tipis hingga tepat di bawah rekor pada Selasa (16/7) karena para pedagang menambah taruhan bahwa Federal Reserve AS akan memangkas suku bunga tiga kali tahun ini.

Harga spot bullion naik 0,2% hingga diperdagangkan tepat di bawah $2.430 per ons setelah kemarin naik hingga dalam $11 dari puncak yang ditetapkan pada bulan Mei. Sementara para pedagang melihat dua penurunan suku bunga seperempat poin akan terjadi pada tahun 2024 karena inflasi AS mendingin, dan peluang tersirat pasar untuk yang ketiga mencapai sekitar 60% pada hari Senin setelah Goldman Sachs Group Inc. mengatakan melihat "alasan yang kuat" untuk suku bunga yang lebih rendah paling cepat pada bulan Juli.

Setelah diperdagangkan dalam kisaran yang relatif sempit sepanjang bulan Juni, emas telah reli bulan ini dengan pasar bersiap untuk pivot Fed ke kebijakan yang lebih mudah, sebuah pergeseran yang seharusnya membantu daya tarik aset yang tidak menghasilkan bunga. Pada hari Senin, Ketua Fed Jerome Powell menegaskan kembali bahwa data terkini memberikan keyakinan yang lebih besar bahwa inflasi sedang menuju target. Harga juga diuntungkan tahun ini dari pembelian bersama oleh bank sentral.

Sementara upaya pembunuhan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump pada akhir pekan tetap menjadi fokus karena investor mempertimbangkan implikasi finansial dan politik dari serangan itu dan persaingan pemilihan presiden AS semakin ketat. Pasar sekarang melihat peluang kemenangan Trump semakin besar, yang pada hari Senin memilih Senator Ohio JD Vance sebagai pasangannya dalam pemilihan tersebut.

Harga emas batangan untuk pengiriman segera naik 0,2% menjadi $2.427,93 pada pukul 10:37 pagi di Singapura setelah naik hingga mencapai $2.439,75 kemarin. Indeks Bloomberg Dollar Spot naik 0,1%, sementara imbal hasil Treasury 10 tahun turun. Perak naik hingga sedikit di bawah $31 per ons, karena platinum turun dan paladium naik tipis.(yds)

Sumber: Bloomberg

background-shape background-shape background-shape background-shape background-shape background-shape