Emas Menguat Bahkan Saat Imbal Hasil Naik Setelah Penjualan Ritel AS Naik Di Atas Ekspektasi
Author : Rifan Financindo Berjangka in Berita
Emas diperdagangkan lebih tinggi pada sore hari Senin (15/4) bahkan ketika imbal hasil obligasi pemerintah naik setelah Biro Sensus AS melaporkan penjualan ritel naik lebih dari perkiraan bulan lalu, sementara premi geopolitik logam tersebut mereda setelah serangan Iran terhadap Israel pada akhir pekan menyebabkan sedikit kerusakan.
Emas untuk pengiriman Juni terakhir terlihat naik US$10,90 menjadi US$2,385.00 per ounce, di atas rekor penutupan hari Jumat sebesar US$2,374.10 tetapi di bawah rekor harga intra-hari hari Jumat sebesar US$2,448.80.
Penjualan ritel AS naik 0,7% di bulan Maret, naik dari kenaikan bulan sebelumnya sebesar 0,6% dan jauh di atas perkiraan konsensus kenaikan 0,3%, menurut Marketwatch. Laporan tersebut merupakan laporan terbaru yang menunjukkan perekonomian AS sedang memanas. memotong ekspektasi Federal Reserve akan segera menurunkan suku bunga.
Serangan akhir pekan Iran terhadap Israel diberitakan secara luas, terjadi setelah serangan Israel pada tanggal 1 April terhadap kedutaan Iran di Suriah yang menewaskan para pemimpin militer senior. Serangan akhir pekan ini ditanggapi oleh koalisi jet tempur internasional dan sistem pertahanan udara Israel yang memungkinkan hanya sedikit senjata yang mencapai sasaran.
"Dengan premi risiko yang besar sudah diperhitungkan dan penguatan dolar serta kenaikan imbal hasil tidak mendukung, logam mungkin kesulitan untuk mendapatkan kembali momentum kuat minggu lalu sebelum memasuki periode konsolidasi," kata Saxo Bank.
Dolar menguat menyusul laporan penjualan ritel, dengan indeks dolar ICE terakhir terlihat naik 0,15 poin menjadi 106,19.
Imbal hasil Treasury naik, menjadi bearish bagi emas karena tidak menawarkan bunga. Surat utang AS bertenor dua tahun terakhir terlihat membayar 4,948%, naik 3,4 basis poin, sedangkan imbal hasil obligasi 10 tahun naik 10,3 basis poin menjadi 4,636%. (Arl)
Sumber : MT Newswires