Harga emas menuju penurunan mingguan kedua berturut-turut pada hari Jumat (26/1) dalam menghadapi ketahanan ekonomi AS yang menjaga dolar mendekati level tertinggi multi-minggu, sementara fokus beralih ke data inflasi utama yang akan dirilis hari ini.

Harga emas di pasar spot datar pada $2,020.20 per ounce pada 0752 GMT. Emas berjangka AS sedikit berubah pada $2,020.20. Keduanya turun lebih dari 0,4% sepanjang minggu ini.

Perekonomian AS masih tangguh dan hal ini membatasi kekuatan emas, bersamaan dengan fakta bahwa ekspektasi penurunan suku bunga pertama telah diturunkan pada tahun ini, kata Kelvin Wong, analis pasar senior untuk Asia Pasifik di OANDA.

Perekonomian AS tumbuh lebih cepat dari perkiraan pada kuartal keempat karena tekanan inflasi mereda di tengah kuatnya belanja konsumen, data resmi menunjukkan, menunjukkan bahwa perekonomian memulai tahun 2024 dengan baik.

Namun emas batangan memangkas penurunan mingguannya dengan naik 0,4% pada hari Kamis, karena imbal hasil Treasury AS turun karena berkurangnya tekanan inflasi.

Indeks dolar (.DXY) naik 0,4% untuk minggu ini sejauh ini, mendekati level tertinggi dalam enam minggu, membuat emas kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya.

Pasar secara luas memperkirakan Federal Reserve AS akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan kebijakannya pada 30-31 Januari, namun perhatian sebagian besar akan tertuju pada komentar dari Ketua Jerome Powell.

Para pedagang telah menunda ekspektasi mereka terhadap penurunan suku bunga pertama dan sekarang memperkirakan peluang sebesar 93% untuk penurunan suku bunga pada bulan Mei, menurut aplikasi probabilitas suku bunga IRPR LSEG.

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan.

Fokus sekarang beralih ke data konsumsi pengeluaran pribadi (PCE), ukuran inflasi pilihan The Fed, yang akan dirilis pada pukul 13.30 GMT.

Perak di pasar spot turun 0,4% menjadi $22,81 per ounce, platinum turun 0,2% menjadi $890,09, dan paladium turun 1,2% menjadi $928,42. (Arl)

Sumber : Reuters