Harga Minyak Mentah WTI Turun Terkait Penolakan Tiongkok untuk Menambah Stimulus Lebih Lanjut
Author : Rifan Financindo Berjangka in Berita
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) ditutup turun tajam pada hari Selasa (8/10), turun untuk pertama kalinya dalam enam sesi karena Tiongkok menghindari langkah-langkah stimulus baru untuk menghidupkan kembali ekonomi yang lesu, naik di atas kekhawatiran atas meluasnya perang Timur Tengah.
Harga minyak mentah WTI untuk pengiriman November ditutup turun US$3,57 menjadi US$73,57 per barel, sementara harga minyak mentah Brent Desember, patokan global, terakhir terlihat turun US$3,82 menjadi US$77,11.
Harga minyak naik 13% dalam lima sesi setelah serangan Iran karena para pedagang khawatir respons Israel akan menghantam infrastruktur minyak Iran, yang berpotensi memangkas ekspor negara itu sebesar 1,7 juta barel per hari. Kekhawatiran bahwa perang yang lebih luas di Teluk Persia yang kaya minyak sudah di depan mata dan dapat mengancam hampir sepertiga dari produksi minyak global. Namun, premi risiko mungkin memudar mengingat keterlambatan respons Israel.
Fundamental minyak tetap lemah karena permintaan tetap rendah selama musim sepi musim gugur bahkan ketika OPEC+ mulai menambahkan pasokan 180.000 barel per hari per bulan selama setahun mulai Desember untuk mengakhiri pemangkasan produksi sebesar 2,2 juta barel per hari.
Permintaan dari Tiongkok, importir No.1, tetap rendah karena ekonomi negara itu berjuang dengan krisis utang di sektor real estatnya, belanja konsumen yang lemah, dan pengangguran kaum muda yang tinggi. Bloomberg News pada hari Selasa melaporkan bahwa badan perencanaan ekonomi Tiongkok mengatakan yakin dapat memenuhi target pertumbuhan 5% dalam produk domestik bruto tahun ini. Mereka menolak untuk menawarkan langkah-langkah stimulus lebih lanjut bahkan ketika bank-bank investasi besar mendesak pengeluaran tambahan hingga tiga triliun yuan. (Arl)
Sumber : MT Newswires