Market Review, Jumat 19 April 2024
Author : Rifan Financindo Berjangka in Berita
Nikkei
Indeks utama Nikkei di Tokyo mengalami penurunan terbesar dalam lebih dari tiga tahun pada hari Jumat (19/4), menyusul laporan bahwa Israel melakukan serangan terhadap Iran dan setelah saham teknologi AS jatuh.
Indeks acuan Nikkei 225 berakhir turun 2,66 persen, atau 1.011,35 poin, menjadi 37.068,35, menandai penurunan poin terbesar sejak Februari 2021.
Hang Seng
Saham Hong Kong anjlok pada Jumat (19/4) saat laporan mengatakan bahwa ledakan terdengar di Iran dan Suriah, sehingga memicu kekhawatiran perang di Timur Tengah pasca serangan akhir pekan lalu terhadap Israel oleh Teheran.
Indeks Hang Seng turun 0,99% atau 161,73 poin menjadi 16.224,14.
Indeks Harga Saham Gabungan Shanghai melemah 0,29% atau 8,96 poin menjadi 3.065,26, sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan Shenzhen di bursa kedua Tiongkok kehilangan 0,73% atau 12,36 poin menjadi 1.686,57.
Emas
Harga emas naik pada hari Jumat (19/4) dan mencatat kenaikan mingguan kelima berturut-turut, karena kekhawatiran akan pembalasan lebih lanjut antara Iran dan Israel memicu permintaan safe-haven.
Harga emas di pasar spot naik 0,7% menjadi $2,395.15 per ounce pada 13:45 ET (1745 GMT), setelah naik setinggi $2,417.59 di awal sesi. Harga naik 2,2% minggu ini.
Emas berjangka AS ditutup 0,7% lebih tinggi pada $2,413.8.
Ledakan bergema di sebuah kota di Iran pada Jumat pagi yang digambarkan oleh sumber sebagai serangan Israel, tetapi Teheran mengecilkan insiden tersebut dan mengindikasikan bahwa pihaknya tidak memiliki rencana untuk melakukan pembalasan.
Para pejabat The Fed telah sepakat mengenai gagasan bahwa tidak ada urgensi untuk menurunkan suku bunga. Pasar saat ini melihat peluang sekitar 67% penurunan suku bunga pada bulan September.
Kenaikan suku bunga mengurangi daya tarik untuk memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Perak di pasar spot naik 1,6% menjadi $28,66.
Platinum spot turun 0,4% menjadi $931,22, dan paladium turun 0,6% menjadi $1,016,91. Kedua logam tersebut membukukan penurunan mingguan.
Minyak
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) ditutup lebih tinggi pada hari Jumat (19/4) karena premi risiko geopolitik meningkat setelah Israel melancarkan serangan balasan terhadap Iran, namun hanya menimbulkan sedikit kerusakan.
Minyak mentah WTI untuk pengiriman bulan Mei ditutup naik US$0,41 menjadi US$83,14 per barel, terendah sejak akhir Maret, sedangkan minyak mentah Brent bulan Juni, yang menjadi patokan global, naik US$0,33 menjadi US$87,44.
Peningkatan ini terjadi setelah Israel melancarkan serangan pesawat tak berawak di dekat kota Isfahan di Iran yang hanya menimbulkan sedikit kerusakan. Serangan-serangan tersebut merupakan respons terhadap upaya Iran pada akhir pekan untuk menyerang Israel dengan drone dan rudal yang juga hanya berdampak kecil, dengan sebagian besar senjata ditembak jatuh oleh pesawat terbang dan sistem pertahanan udara. The Guardian melaporkan bahwa pemerintah Iran meremehkan serangan tersebut dan mengutip seorang pejabat Iran yang mengatakan bahwa negaranya tidak memiliki rencana segera untuk membalas.
Harga minyak melonjak setelah serangan tersebut, dengan minyak mentah Brent sempat naik kembali di atas US$90,00 dalam perdagangan semalam sebelum segera turun, karena para pedagang kembali menawar premi risiko minyak bahkan ketika Israel melanjutkan perangnya di Gaza sementara militan Houthi di Yaman masih menyerang pengiriman Laut Merah.