Market Review, Jumat 23 Februari 2024
Author : Rifan Financindo Berjangka in Berita
Nikkei
Bank Holiday
Hang Seng
Saham-saham Hong Kong berakhir lebih rendah pada hari Jumat (23/2), sehari setelah pasar Jepang, AS, dan Eropa mencatat rekor tertinggi yang didorong oleh melonjaknya saham-saham teknologi.
Setelah menguat selama tiga hari berturut-turut, Indeks Hang Seng berakhir turun 0,1 persen, atau 17,09 poin, menjadi 16.725,86.
Indeks Komposit Shanghai berakhir naik 0,6 persen, atau 16,52 poin, menjadi 3.004,88, dan Indeks Komposit Shenzhen di bursa kedua Tiongkok bertambah 1,2 persen, atau 19,75 poin, menjadi 1.669,85.
Emas
Emas ditutup dengan gain pada hari Jumat (23/2) karena dolar melemah dan imbal hasil obligasi pemerintah beragam.
Emas untuk penyerahan April ditutup naik US$18,70 yang menetap di level US$2.049,40 per ons.
Kenaikan ini terjadi ketika dolar melemah, sehingga membuat logam tersebut lebih terjangkau bagi pembeli internasional. Indeks dolar ICE terakhir terlihat turun 0,08 poin menjadi 103,88.
Imbal hasil Treasury bervariasi setelah dua sesi kenaikan, karena serangkaian laporan ekonomi yang kuat mendorong prospek penurunan suku bunga dalam waktu dekat.
Sementara imbal hasil obligasi dua tahun AS terakhir terlihat naik 0,6 basis poin menjadi 4,707%. Surat utang AS bertenor 10 tahun terakhir terlihat membayar 4,246%, turun 8,1 basis poin.
Minyak
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) ditutup dengan kerugian pada Jumat (23/2) di tengah kekhawatiran permintaan, melemah sehari setelah kenaikan persediaan AS yang lebih kecil dari perkiraan mendukung pasar.
Minyak mentah WTI untuk pengiriman April ditutup turun US$2,12 menjadi US$76,49 per barel, sedangkan minyak mentah Brent untuk April, yang menjadi acuan minyak global, terakhir terlihat turun US$1,86 menjadi US$81,81.
Penurunan ini terjadi karena kekhawatiran terhadap permintaan terus berlanjut, seiring dengan perekonomian Tiongkok, importir nomor satu, yang melemah di tengah krisis utang pada sektor real estate.
Badan Informasi Energi (EIA) kemarin melaporkan persediaan minyak AS naik 3,5 juta barel, sesuai ekspektasi konsensus sebesar 4,3 juta barel, yang memberikan dukungan kepada pasar, sementara gejolak di Timur Tengah juga tetap menjadi fokus, seiring Israel melanjutkan perangnya melawan Hamas dan militan Houthi Yaman meningkatkan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah.