Market Review, Rabu 28 Februari 2024
Author : Rifan Financindo Berjangka in Berita
Nikkei
Saham Tokyo berakhir lebih rendah pada hari Rabu (28/2), setelah kinerja yang bervariasi di Wall Street menyusul data kepercayaan konsumen AS yang lesu.
Indeks acuan Nikkei 225 turun 0,08 persen, atau 31,49 poin, menjadi berakhir pada 39.208,03, sedangkan indeks Topix yang lebih luas kehilangan 0,13 persen, atau 3,51 poin, menjadi 2.674,95.
Hang Seng
Saham Hong Kong berakhir turun lebih dari 1,0 persen pada hari Rabu (28/2) karena laporan anggaran kota tersebut gagal meningkatkan sentimen.
Indeks Hang Seng merosot 1,5 persen, atau 253,95 poin, untuk ditutup pada level 16.536,85.
Indeks Shanghai Composite berakhir turun 1,9 persen atau 57,63 poin ke level 2.957,85, dan Indeks Shenzhen Composite di bursa kedua Tiongkok turun 3,8 persen atau 65,09 poin pada level 1.651,49.
Emas
Emas ditutup dengan penurunan tipis pada Rabu (28/2) karena dolar menguat dan imbal hasil obligasi pemerintah melemah pasca pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) kuartal keempat AS direvisi turun menjadi 3,2% dari 3,3%.
Emas untuk pengiriman April ditutup turun US$1,40 yang menetap di level US$2,042.70 per ons.
Biro Analisis Ekonomi AS merevisi perkiraan pertumbuhan ekonominya sedikit turun sementara perkiraan konsensus memperkirakan laporan awal sebesar 3,3% tidak akan berubah.
Dolar naik setelah revisi tersebut, sehingga membuat emas lebih mahal bagi pembeli internasional. Indeks dolar ICE terakhir terlihat naik 0,13 poin menjadi 103,96.
Imbal hasil Treasury melemah, bullish untuk emas karena tidak menawarkan bunga. Surat utang AS bertenor dua tahun terakhir terlihat membayar 4,666%, turun 2,1 basis poin, sedangkan imbal hasil obligasi 10 tahun turun 1,5 basis poin menjadi 4,287%.
Minyak
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) ditutup lebih rendah pada Rabu (28/2) karena sebuah laporan mengatakan persediaan minyak AS naik lebih dari perkiraan pekan lalu, meskipun ekspektasi OPEC+ akan memperpanjang pengurangan produksi sukarela memberikan beberapa dukungan.
Minyak mentah WTI untuk pengiriman April ditutup turun US$0,33 menjadi US$78,54 per barel, sedangkan minyak mentah Brent untuk April, yang menjadi acuan global, terakhir terlihat turun US$0,17 menjadi US$83,46.
Dalam laporan mingguannya, Badan Informasi Energi mengatakan persediaan minyak AS naik 4,2 juta barel pada minggu lalu, di atas perkiraan konsensus kenaikan 2,7 juta barel, menurut Reuters. Persediaan bensin dan sulingan masing-masing turun sebesar 2,8 juta barel dan 0,5 juta barel.
Laporan hari Selasa dari Reuters mengatakan OPEC+ kemungkinan akan memperpanjang pengurangan produksi sukarela hingga kuartal kedua dan mungkin diperkirakan hingga tahun 2024, karena OPEC+ tersebut terus mengelola pasokan seiring dengan peningkatan produksi di Amerika Serikat, Kanada, dan negara lain di luar kartel.