Berita

Market Review, Selasa 26 Maret 2024

Author : Rifan Financindo Berjangka in Berita

Nikkei

Saham Tokyo berakhir mendatar pada hari Selasa (26/3) karena investor menaruh harapan pada kenaikan saham terkait semikonduktor sambil mengunci keuntungan setelah reli baru-baru ini.

Indeks acuan Nikkei 225 memangkas penurunan sebelumnya dan turun tipis 0,04 persen, atau 16,09 poin, menjadi 40.398,03 pada penutupan, sedangkan Indeks Topix bertambah 0,11 persen, atau 3,16 poin, menjadi 2.780,80.

Hang Seng

Saham-saham Hong Kong ditutup dengan catatan positif pada hari Selasa (26/3) karena investor bersiap menyambut data penting AS selama seminggu, termasuk ukuran inflasi pilihan Federal Reserve, ketika mereka mencoba mengkaji prospek suku bunga.

Indeks Hang Seng menguat 0,88 persen atau 144,68 poin menjadi 16.618,32.

Indeks Harga Saham Gabungan Shanghai bertambah 0,17 persen atau 5,18 poin menjadi 3.031,48, sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan Shenzhen di bursa kedua Tiongkok merosot 0,18 persen atau 3,14 poin menjadi 1.752,29.

Emas

Harga emas naik pada hari Selasa (26/3), seiring menguatnya ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS, sementara investor menunggu data yang akan dirilis pekan ini guna mengetahui tren inflasi yang akan membantu mengukur waktu pemangkasan tersebut.

Harga emas di pasar spot naik 0,2% menjadi $2,176.59 per ons, pada pukul 14:01 EDT (18.01 GMT), setelah melonjak sebanyak 1,3% di awal sesi.

Sementara emas berjangka AS ditutup 0,04% lebih tinggi pada $2177,2.

Fokus pasar tertuju pada data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi Inti AS (PCE) yang akan dirilis pada hari Jumat.

Terkait hal itu reaksi pasar terhadap data tersebut mungkin baru terlihat pekan depan, karena libur Jumat Agung.

Emas mencatat rekor tertinggi $2,222.39 pada pekan lalu setelah pembuat kebijakan Fed mengindikasikan bahwa mereka masih memperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar tiga perempat poin persentase pada akhir tahun 2024.

Perak di pasar spot turun sekitar 1% menjadi $24,44, platinum turun 0,1% menjadi $901,73, sementara paladium turun sekitar 1,1% menjadi $994,35.

Minyak

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) ditutup lebih rendah pada hari Selasa (26/3) karena data persediaan AS yang baru ditunggu.

Minyak mentah WTI untuk pengiriman Mei ditutup turun US$0,33 menjadi US$81,62 per barel, sedangkan minyak mentah Brent Mei, yang menjadi acuan minyak global, terakhir terlihat turun US$0,58 menjadi US$86,17.

Harga telah turun dari level tertinggi dalam lima bulan yang dicapai pekan lalu di tengah kekhawatiran geopolitik seiring berlanjutnya kekerasan di Timur Tengah, menurunnya persediaan minyak di AS, dan serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap kilang minyak Rusia yang telah merusak kapasitas pemrosesan negara tersebut secara signifikan.

Kerusakan pada kilang-kilang Rusia telah mendorong harga produk-produk olahan lebih tinggi, dengan bensin berjangka naik 17% selama sebulan terakhir, meskipun minyak pemanas tidak terlalu terpengaruh karena permintaan pada musim sepi mulai meningkat.

Survei persediaan AS yang akan datang mungkin memberikan arahan kepada pasar, dengan American Petroleum Institute (API) merilis survei mingguannya pada hari Selasa, diikuti pada Rabu pagi oleh data resmi dari Badan Informasi Energi (EIA).

background-shape background-shape background-shape background-shape background-shape background-shape