Market Review, Selasa 5 Desember 2023
Author : Rifan Financindo Berjangka in Berita
Nikkei
Saham Tokyo berakhir lebih rendah pada hari Selasa (5/12) setelah penurunan di Wall Street menjelang data pekerjaan utama AS yang dirilis akhir pekan ini.
Indeks Nikkei 225 turun 1,37 persen, atau 455,45 poin, menjadi berakhir pada level 32,775.82, sedangkan indeks Topix yang lebih luas tergelincir 0,84 persen, atau 19,96 poin, pada level 2,342.69.
Hang Seng
Saham-saham Hong Kong mengalami kerugian besar untuk hari ketiga secara beruntun pada Selasa (5/12) ini, karena euforia investor atas perkiraan penurunan suku bunga Federal Reserve mereda pasca reli di bulan November.
Indeks Hang Seng anjlok 1,91% atau 318,19 poin menjadi 16.327,86.
Indeks Harga Saham Gabungan Shanghai melemah 1,67% atau 50,62 poin menjadi 2.972,30, dan Indeks Harga Saham Gabungan Shenzhen di bursa kedua Tiongkok merosot 1,95% atau 36,62 poin menjadi 1.845,03.
Emas
Emas berjangka turun pada hari Selasa (5/12) seiring penguatan dolar, dengan logam tersebut tetap berada di bawah rekor tertinggi yang dicapai pada hari Jumat.
Emas untuk penyerahan Februari ditutup turun US$5,90 menjadi berakhir di US$2.036,30. Harga logam mulia ditutup pada rekornya di US$2.089,60 pada hari Jumat.
Kenaikan ini terjadi ketika dolar naik, sementara imbal hasil obligasi pemerintah melemah karena para pedagang memperkirakan Federal Reserve akan mulai memotong suku bunganya di tahun baru meskipun tidak ada tanda-tanda dari bank sentral yang bermaksud untuk mulai membalikkan kenaikan suku bunga hingga inflasi mencapai target 2%.
Indeks dolar ICE terakhir terlihat naik 0,32 poin menjadi 104,04, sedangkan obligasi dua tahun AS terakhir terlihat membayar 4,604%, turun 4,6 basis poin, sedangkan imbal hasil obligasi 10 tahun turun 8,0 basis poin menjadi 4,178%.
Minyak
Minyak berjangka pada hari Selasa (5/12) memperpanjang penurunannya untuk sesi keempat berturut-turut, menarik harga minyak AS ke level terendah sejak awal Juli. "Keputusan OPEC+ jelas merupakan kekecewaan pada minggu lalu karena jumlah pembatasan produksi tambahan [minyak] yang terlalu rendah dan sifat sukarela dari pemotongan kebijakan pada tahun 2024," kata Tyler Richey, salah satu editor di Sevens Report Research.
Minyak mentah West Texas Intermediate bulan Januari turun 72 sen, atau 1%, menjadi di tutup di $72,32 per barel di New York Mercantile Exchange. Harga berdasarkan kontrak bulan depan ditetapkan pada level terendah sejak 6 Juli, menurut Dow Jones Market Data.