Market Review, Senin 26 Februari 2024
Author : Rifan Financindo Berjangka in Berita
Nikkei
Ekuitas Jepang memperpanjang reli yang membawa Nikkei 225 ke rekor tertinggi karena yen tetap melemah dan dukungan Warren Buffett terhadap perusahaan perdagangan mendukung pasar.
Indeks Topix naik 0,5% menjadi 2,673.62 pada penutupan pasar waktu Tokyo.
Nikkei naik 0,3% menjadi 39.233,71.
Toyota Motor Corp berkontribusi paling besar terhadap kenaikan Indeks Topix, naik 1,2%. Dari 2.152 saham dalam indeks tersebut, 1.064 saham menguat dan 979 saham melemah, sedangkan 109 saham stagnan.
Hang Seng
Saham Hong Kong berakhir lebih rendah pada hari Senin (26/2) karena investor global beralih ke aksi ambil untung setelah reli baru-baru ini dan menjelang laporan pendapatan perusahaan dari perusahaan-perusahaan besar Tiongkok.
Indeks Hang Seng berakhir turun 0,54 persen, atau 91,12 poin, pada level 16,634.74.
Indeks Shanghai Composite turun 0,93 persen, atau 27,86 poin, menjadi ditutup pada 2.977,02, namun Indeks Shenzhen Composite di bursa kedua Tiongkok bertambah 0,44 persen, atau 7,30 poin, ke level 1.677,15.
Emas
Harga emas turun pada Senin (26/2) karena kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah mengimbangi melemahnya dolar.
Emas pengiriman April ditutup turun US$10,50 menjadi US$2.038,90 per ons.
Penurunan ini terjadi ketika dolar kembali melemah. Indeks dolar ICE terakhir terlihat turun 0,08 poin menjadi 103,86, jatuh selama tujuh sesi terakhir.
Melemahnya dolar mendukung emas, namun kenaikan imbal hasil treasury meningkatkan biaya kepemilikan logam tersebut. Surat utang AS bertenor dua tahun terakhir terlihat membayar 4,729%, naik 5,7 basis poin, sedangkan imbal hasil obligasi 10 tahun terakhir terlihat naik 4,0 basis poin menjadi 4,291%.
Minyak
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) ditutup lebih tinggi pada Senin (26/2), yang naik dari pelemahan awal di tengah kekhawatiran atas berlanjutnya serangan terhadap pengiriman Laut Merah oleh militan Houthi Yaman, yang memperketat pasokan di Eropa.
Minyak mentah WTI untuk pengiriman April ditutup naik US$1,09 menjadi US$77,58 per barel, sedangkan minyak mentah Brent April, acuan minyak global, terakhir terlihat naik US$0,87 menjadi US$82,49.
Peningkatan ini menyusul laporan bahwa rudal Houthi nyaris mengenai kapal tanker berbendera AS pada akhir pekan. Kekhawatiran terhadap permintaan melemah karena beberapa kilang AS tidak lagi melakukan pemeliharaan sehingga meningkatkan permintaan pasokan, sementara Bloomberg melaporkan permintaan yang kuat untuk ekspor minyak mentah AS dari Eropa karena sulitnya memindahkan pengiriman kapal tanker ke seluruh Afrika untuk menghindari serangan Houthi.