Saham-saham Hong Kong naik pada hari Senin (9/10) menyusul kenaikan yang sehat di Wall Street pada akhir minggu lalu, setelah ditutup pada pagi hari karena topan di kota tersebut.

Indeks Hang Seng bertambah 0,18 persen atau 31,42 poin ke level 17.517,40.

Indeks Composite turun 0,44 persen, atau 13,55 poin, pada level 3.096,92 karena investor kembali dari liburan selama seminggu, sedangkan Indeks Shenzhen Composite di bursa kedua Tiongkok merosot 0,09 persen, atau 1,64 poin, ke level 1.908,64.

Harga emas menyentuh level tertinggi dalam sepekan pada hari Senin (9/10) setelah konflik militer antara pasukan Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas meningkatkan kerusuhan politik di Timur Tengah, sehingga memperkuat daya tarik logam sebagai safe-haven.

Pasukan Israel pada hari Senin berjuang untuk mengusir kelompok bersenjata Hamas lebih dari dua hari setelah mereka menyerbu pagar dari Gaza dengan mengamuk yang mematikan.

Emas dianggap sebagai penyimpan nilai yang aman di tengah gejolak politik dan ekonomi.

Harga emas di pasar spot naik 1,1% pada level $1,853.20 per ons, level tertinggi sejak 29 September.

Sementara emas berjangka AS ditutup 1% lebih tinggi pada level $1,864.30.

Minyak berjangka menguat lebih dari 4% pada hari Senin (9/10), yang mengangkat harga minyak AS ke level tertinggi dalam hampir sepekan.

Kelompok militan Palestina Hamas menyerang Israel pada akhir pekan meningkatkan kekhawatiran tentang gangguan pasokan minyak di kawasan Timur Tengah.

"Kekerasan akan terus memberikan tekanan pada harga minyak, setidaknya dalam jangka pendek," kata Michael Lynch, presiden Strategic Energy & Economic Research. Ada beberapa spekulasi bahwa Iran membantu Hamas dalam merencanakan serangan tersebut. "Serangan Israel terhadap Iran pasti akan mendorong harga minyak melebihi $100. Pertanyaannya saat ini adalah apakah Saudi akan melepaskan minyak untuk mendinginkan pasar atau berargumentasi bahwa fundamentalnya tidak berubah karena perang dan mereka tidak ingin membanjiri pasar. "

Minyak mentah West Texas Intermediate bulan November naik $3,59, atau 4,3%, menjadi $86,38 per barel di New York Mercantile Exchange.